Jumat, 03 Desember 2010

Sejarah Identitas Visual

Sejarah corporate identity yang merupakan salah satu aplikasi desain komunikasi visual, tidak terlepas dari sejarah desain komunikasi visual itu sendiri. Bentuk paling sederhana dari corporate identity adalah simbol. Manusia telah menggunakan simbol untuk berkomunikasi sejak jaman purba (Jaman Gua) untuk menceritakan dan mencatat apa yang mereka alami dan kerjakan sehari-hari.
Tetapi bentuk identitas grafis yang paling awal bermula pada jaman di mana para pembuat barang-barang tembikar membuat tanda pada bagian bawah dari barang-barang tersebut. Hampir 7.000 tahun yang lalu, para pembuat gerabah dari Transylvania sudah memberikan tanda pribadi mereka pada gerabah-gerabah yang dibuatnya. Jika gerabah yang dibuat lebih baik dari yang lain, maka secara alami, tanda pribadinya akan dinilai lebih dari pesaingnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh para petemak dengan menandai temaktemak mereka.
Beberapa logo yang paling dikenal yang dibuaty oleh sekte agama, yaitu: Salib untuk Kristen, Yahudi dengan Bintang Daud-nya, dan Bulan Sabit untuk umat Islam. Bentuk identitas grafis lain adalah lambang-Iambang pada perisai-perisai para kesatria dan bendera-bendera kerajaan pada jaman Medieval. Raja dan bangsawan memiliki pakaian, baju, bendera, perisai, peralatan makan, lorong, dan pengikat naskah dengan lambang dan stempel kerajaan. Simbol tersebut menggambarkan garis keturunan, aspirasi, kebajikan keluarga, serta catatan untuk kavaleri, infanteri, dan tentara bayaran untuk siapa mereka berjuang di medan perang.
Pada jaman moderen, identitas grafis mulai berkembang pada masa industrialisasi dimana barang-barang yang dihasilkan dari pabrik dan dikemas. Karena banyaknya perusahaan yang memproduksi jenis barang yang sarna, maka diperlukan suatu identitas untuk membedakan produksi perusahaan A dari perusahaan B. Dari sinilah kita mengenal yang disebut logo dan cap atau merek dagang (trademark) yang digunakan untuk memasarkan barang-barang tersebut.
Pada abad ke-15, sebuah merek dagang (trademark) menjadi simbol kualifikasi keprofesionalan seseorang atas suatu keahlian. Sebagai contoh, lambang kedokteran atau caduceus, menandakan bahwa dokter tersebut adalah seorang praktisi yang terlatih baik secara medis. Grafis sederhana seperti lambang kedokteran tersebut bernilai begitu tinggi secara sosial, ekonomi dan politik, sehingga pada abad ke-16, banyak didirikan kantor-kantor pemerintah di seluruh Eropa yang berfungsi mengurusi pendaftaran dan melindungi hak paten atas perkembangan merek dagang tersebut.
 
Gambar Caduceus.

Konsep memvisualisasikan merk dagang suatu usaha telah menyebar luas selama Revolusi Industri. Pergeseran bisnis ke bentuk usaha nonpertanian, dan timbulnya kesadaran perusahaan, mengakibatkan terjadinya ledakan pada penggunaan logo. Penggunaan logo terutama adalah sebagai pengidentifikasi, dan seiring berjalannya waktu, logo memiliki kekuatan yang lebih dari sekedar identifier sederhana. Beberapa logo dibuat dengan nilai lebih dari yang lain, dan memiliki fungsi sebagai aset perusahaan daripada sebagai simbol.
Saat ini, logo telah menjadi alat pengenal visual suatu perusahaan. Mereka menjadi komponen corporate identity melalui pengkomunikasian merek dan pesan pemersatu. Evolusi simbol dimulai dari cara raja menutup surat, hingga bagaimana kredibilitas suatu usaha dibangun dan dijual. Karena itu, meskipun istilah corporate image atau “citra perusahaan” dan "brand identity" tidak dimasukkan dalam kosa kata desain atau bisnis sampai tahun 1940-an, dalam waktu dua puluh tahun mereka telah menjadi elemen penting untuk keberhasilan bisnis.
Pada tahun 1950 dan 1960-an. dengan berkembangnya banyak perusahaan multinasional. menjadi salah satu faktor pendorong meningkatnya kebutuhan desain trademark untuk satu jenis produk atau jasa. Pada masa inilah puncak kejayaan desain trademark. Identitas visual pada masa ini benar-benar “mengatakan”, "Saya ingin benar-benar berbeda dan menarik dari yang lain. Dengan kata lain identitas visual mulai benar-benar memiliki konsep yang kuat dan ingin menyampaikan dan mengkomunikasikan sesuatu.
Di tahun 1970-an popularitas identitas visual mulai menurun. Hal ini dikarenakan
pada masa itu banyak negara yang terkena krisis ekonomi (Great Depression). Sehingga banyak perusahaan yang mengencangkan ikat pinggangnya. Mereka lebih memilih untuk bersifat low profile. dan menggunakan uang untuk program-program sosial daripada untuk memperbaiki image mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar